Pigzbe, Celengan Mata Uang Kripto untuk Anak-Anak
Di masa depan, barangkali mata uang kripto sudah menjadi barang umum yang tidak hanya dimiliki kalangan tertentu saja, melainkan juga anggota keluarga pada umumnya.
Termasuk anak-anak.
Dahulu di sekolah, anak-anak diajarkan untuk menabung sisa uang saku mereka di celengan ayam yang terbuat dari tanah liat atau keramik. Setelah penuh, biasanya celengan tersebut dipecah dan dibelikan bermacam-macam barang kebutuhan sekolah seperti buku dan pulpen atau pensil.
Barangkali di masa depan, Pigzbe adalah hal yang kita perlukan untuk mengganti celengan ayam.
Filippo Yacob, alumni Forbes 30-under-30 tahun 2017, menggagas Pigzbe untuk mengajarkan anak-anak tentang prinsip-prinsip ekonomi abad 21, termasuk bagaimana keuangan mikro dapat diterapkan dalam keluarga. Demikian yang diungkapkan melalui whitepaper Pigzbe.
Nama Pigzbe sendiri tampaknya terinspirasi dari “piggy bank” atau celengan babi, nama yang populer di luar negeri yang serupa dengan “celengan ayam” di dalam negeri. Bentuk Pigzbe sangat menarik bagi anak-anak dengan dompet fisik elektronik yang dapat pula berfungsi sebagai kontroller game anak-anak.
Selain menyediakan dompet mata uang kripto, Pigzbe juga berencana untuk membuat blockchain serta mata uang kripto sendiri yang akan mereka namai Wollo.
Untuk membuat Wollo, mereka berencana melakukan ICO di bulan Juni nanti, dengan tujuan untuk mendesain sistem dengan biaya transaksi serendah mungkin.
Wollo sendiri hanya akan memiliki 675 juta token, di mana 30% di antaranya akan diberikan kepada Pigzbe sebagai pemilik Wollo. Sisanya, 14 persen didistribusikan kepada anggota tim.