Stimulus US$3 Triliun, Untungkan Bitcoin Cs?
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden disebut-sebut akan meneken skema stimulus maha jumbo untuk menyelamatkan ekonomi negaranya. Nilainya lebih besar ketika Trump berkuasa, yakni US$3 triliun. Kamis pekan ini Biden akan memastikan kembali soal stimulus itu. Kelak menguntungkan Bitcoin Cs (aset kripto), karena dolar berpotensi melemah kembali di masa depan?
Kabar itu bergaung pada 9 Januari 2021 lalu, sehingga praktis menggenjot kenaikan dolar di pasar global. Ketika itu harga emas pun lemas hingga jatuh 4 persen dalam 24 jam terakhir. Bitcoin juga tampak terkoreksi pantas di hari yang sama, dan hari ini semakin dalam.
Sejak turun dari titik tertinggi, sekitar US$41.000 pada pekan lalu, hari ini Bitcoin tampil lemah, kendati rebound tipis dan cepat.
Kabar stimulus itu memang menggambarkan bahwa kelak pertumbuhan ekonomi AS bisa diselamatkan, ini terindikasi dari indeks surat utang negara AS yang meningkat. Hal lainnya, sentimen positif terhadap pasar AS berkat vaksin COVID-19 yang sudah diedarkan dan disuntikkan.
Bantuan tunai dianggap pasti dan harus ada, sesuai janji sakti Biden ketika berkampanye, daripada tidak sama sekali, karena semakin banyak warga AS yang menganggur. UKM di sana juga merana.
Namun, stimulus besar itu pada dasarnya menambah pasokan uang baru di ekonomi AS, termasuk dunia, yang dalam jangka panjang justru melemahkan mata uang itu.
Lihatlah ketika stimulus jumbo kala Trump berkuasa, nilai dolar memang sempat naik, tetapi selama tahun 2020 nilainya jeblok di bawah garis nol (0) dan Bitcoin lebih diapresiasi.
Dengan kata lain, koreksi terhadap Bitcoin, akibat menguatnya dolar hanya bersifat sementara, karena pekerjaan rumah ekonomi AS masih banyak yang perlu “disetel”.
Toh, membanjiri ekonomi dengan uang tunai baru adalah beban di masa mendatang, ketika kita memahami dampak krisis 2008 pada prinsipnya tidak kunjung usai. Bertahanlah sejenak, karena kelak kita menuju harga Bitcoin baru. [ ● ]