Category: Trading


Antara Denmark, Jerman dan Bitcoin Itu

Beda negara, beda pula terapan hukumnya, bahkan bisa masuk ke ranah pribadi. Itulah yang terjadi di Denmark baru-baru ini. Pengadilan di negeri itu, pada 2 Desember 2019 memutuskan bahwa Bank Nordea boleh melarang karyawannya untuk membeli dan menjual Bitcoin. Padahal kalau diukur dengan akal sehat, masalah jual beli aset bernilai adalah ranah privat. Artinya siapapun, termasuk perusahaan, sejatinya tidak boleh melarang. Tapi, itulah keputusan hakim.

Awal kisah ini bermula dari tuntutan hukum oleh Serikat Karyawan Bisnis Keuangan Denmark beberapa waktu lalu di pengadilan setempat. Mereka menuntut pihak Bank Nordea agar menghentikan peraturan larangan membeli-menjual Bitcoin.

Pihak perusahaan beralasan, larangan itu “terukur”, karena Bitcoin lazim digunakan untuk pembiayaan aksi terorisme dan perdagangan gelap di Internet, termasuk pencucian uang.

Saking anehnya peraturan itu, si karyawan bank juga dilarang membeli dan menjual Bitcoin atas nama orang lain. Bagi yang ketahuan dipastikan dapat dikenai sanksi atau pemecatan.

Keputusan hakim itu tentu saja bisa dijadikan acuan lain oleh hakim lain dengan kasus serupa oleh pihak bank lain di Denmark.

Tak sampai di situ saja. Karyawan bank itu hanya diperbolehkan berinvestasi pada produk keuangan berbasis aset kripto yang dikeluarkan oleh bank. Itupun jumlahnya dibatasi dan harus mempunyai alasan bisnis tertentu.

Nah, ironisnya adalah Nordea Bank pernah disangka terlibat dengan aksi pencucian uang pada tahun 2017 silam. Saat ini kasus tersebut masih diselidiki.

Namun ada kemungkinan, pihak penuntut, yakni serikat karyawan tersebut, bisa naik banding ke pengadilan lebih tinggi untuk mempertahankan argumen mereka. Bisa jadi hakim berkeputusan berbeda.

Bank Jerman Bisa Jual-Beli Bitcoin
Tak jauh dari Denmark, ada Jerman sebagai negara terkaya di Benua Eropa yang lebih ramah terhadap Bitcoin. Belum lama ini parlemen jerman sudah mensahkan undang-undang anti pencucian uang yang baru, di mana dalamnya ada peraturan yang memungkinkan semua bank di Jerman menjual Bitcoin kepada nasabahnya.

Sebelumnya, untuk melakukan itu, bank harus menggunakan jasa pihak ketiga atau anak perusahaan yang bersifat independen. Tapi, dengan peraturan baru itu, bank di Jerman bisa secara langsung menjual Bitcoin kepada nasabahnya. Peraturan itu akan berlaku mulai kuartal pertama tahun 2020.

Kendati sama-sama di Eropa, perlakuan Bitcoin oleh bank di Denmark dan di Jerman jelas sangat berbeda. Jerman barangkali lebih cerdas untuk “mengendalikan” Bitcoin agar lebih memberikan pemasukan lebih besar ke kas negara. Maklumlah, ekonomi Jerman saat ini sedang ketar-ketir akibat pertumbuhan ekonomi nasional yang sedang melemah.

Jerman lebih melihat peluang besar dari Bitcoin. Daripada melarang Bitcoin, lebih baik merangkulnya, mungkin itu di benak orang Jerman. [*]

Pakai Blockchain, 3 Negara Ini Kurangi Ketergantungan Terhadap Dolar AS

Saat ini masih banyak negara di dunia, termasuk di Indonesia, sangat tergantung pada uang dolar AS. Dan ini berlangsung selama puluhan tahun. Selain digunakan untuk perdagangan luar negeri, uang dolar AS juga digunakan sebagai cadangan devisa sebuah negara, guna menjamin kestabilan ekonominya. Tak heran, nilai dolar AS terus tinggi terhadap mata uang negara lain, kendati tingkat inflasi uang dolar itu sendiri sudahlah tinggi. Negara lain mencoba mengatasi itu, salah satunya adalah dengan menerbitkan versi digital mata uangnya, menggunakan teknologi blockchain. Read more…

Modal Rp80 Juta sebagai Validator Ethereum 2.0

Di ajang pertemuan para developer Ethereum di Osaka beberapa waktu lalu, Ethereum dipastikan akan hijrah menggunakan algoritma konsensus Proof-of-Stake (PoS), meninggalkan Proof-of-Work (PoW). Alasannya tentu saja adalah soal keamanan, kecepatan dan efisiensi yang berlipat-lipat yang bisa dicapai dengan metode PoS. Read more…

Mengenal PayPal dan Layanan Jual Beli Saldo Paypal di Triv

Sebelum sistem uang elektronik peer-to-peer Bitcoin diciptakan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008 silam, ada layanan keuangan bernama PayPal yang lahir pada tahun 1998 silam yang dirintis oleh Maksymilian Rafailovych “Max” Levchin. Menggunakan PayPal dirasa lebih mudah dan cepat daripada langsung menggunakan layanan perbankan, khususnya untuk transaksi lintas negara. Apa dan bagaimana sebenarnya PayPal? Dan bagaimana prinsip kerjanya? Lalu, bagaimana Triv.co.id mempermudah Anda melakukan top up saldo PayPal? Read more…

Komputer Kuantum Google Belum Mampu Retas Bitcoin

Bukan tanpa alasan kami menyoal kembali tentang komputer kuantum yang mampu mengancam teknologi blockchain Bitcoin. Dalam dua artikel di blog ini pernah kami bahas sebelumnya. Satu di sini dan di sini. Pasalnya prosesor kuantum “Sycamore” milik Google, melalui sebuah penelitian diklaim telah berhasil menghitung persoalan matematika yang sangat-sangat rumit hanya dalam 200 detik saja. Dengan persoalan yang serupa, beberapa komputer “super canggih” yang dimiliki manusia saat ini perlu waktu hingga 10.000 tahun lamanya! Read more…

Setor dan Tarik Rupiahmu Pakai OVO

Halo, sahabat Triv. Selama beberapa pekan terakhir, kami mendapatkan banyak sekali masukan soal layanan Triv. Khusus soal kenyamanan adalah prioritas utama kami. Oleh sebab itu, selain cara penyetoran dan penarikan rupiah menggunakan layanan bank, kini Anda dapat melakukan setoran dan penarikan rupiah menggunakan layanan OVO. Kini transaksi rupiah di Triv kian mudah.

Kini dengan OVO anda dapat membeli  bitcoin , ethereum , paypal , perfect money dan koin-koin lainnya secara instant 24 jam termasuk mencairkan koin-koin tersebut ke OVO

Terima kasih atas dukungan Anda semua.

4 Alasan Bitcoin Segera US$20 Ribu

Bitcoin kembali menguat di atas US$11.000 dan beberapa jam yang lalu sempat nongkrong sejenak di US$12.000. Sentimen positif yang kemungkinan besar didorong oleh pemangkasan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat ini memicu kembali wacana publik soal sejumlah alasan Bitcoin bisa segera kembali ke US$20 ribu, khususnya ketika dominansi Bitcoin saat ini kembali ke 68,5 persen. Read more…

Block Reward Halving Litecoin Sudah Dekat, Agustus 2019

Pengurangan imbalan pada blok aset kripto atau yang lazim dikenal dengan Block Reward Halving (BRH) memegang peranan penting dalam siklus pasar aset kripto. BRH memang dirancang sedemikian rupa pada blockchain yang menganut algoritma konsensus Proof-of-Work (PoW). Tujuannya adalah agar laju inflasi nilai aset kripto dapat ditekan, sembari meningkatkan harganya di pasar, jikalau laju pembelian stabil atau lebih. Read more…