Triv Market Insight 2020: Bitcoin Kini Tidak Hanya 21 Juta Unit

Sebagian besar anggota komunitas Bitcoin percaya bahwa jumlah total pasokan (Maximum Supply) unit Bitcoin hanya 21 juta. Tetapi, dengan sejumlah perkembangan terkini, “nalar umum” itu sepertinya tak berlaku lagi. CEO Triv, Gabriel Rey menyebutkan jumlah Bitcoin justru tak terbatas. Apa sebab?

Saat ini, per 18 November 2019 pukul 15:26 WIB, jumlah Bitcoin yang beredar adalah 18.054.212 BTC. Jumlah itu terus bertambah setiap 10 menit, yakni 12,5 BTC dan pada Mei/Juni 2020 akan berkurang menjadi separuh yakni 6,25 BTC per 10 menit, per 4 tahun sekali (210.000 blok/Bitcoin Reward Halving). Dengan laju serupa, jumlah maksimal Bitcoin hanya 21 juta unit. Artinya, tinggal 2.945.788 unit BTC lagi yang belum ditambang.

Dalam acara Indocomtech di Jakarta beberapa hari yang lalu, CEO Triv Gabriel Rey memberikan crypto market insight untuk tahun 2020. Ia mengatakan bahwa kini kondisi pasar aset kripto dan Bitcoin jauh berbeda dengan 5 tahun lalu. Mengenai Bitcoin Reward Halving misalnya, yang terjadi sebelumnya, pada tahun 2015 tidak bisa disamakan bahwa setiap halving terjadi, harga Bitcoin akan naik. Kondisi pasar aset kripto kini sudah sangat berbeda.

CEO Triv, Gabriel Rey pada acara Seminar Investasi Masa Kini, Indocomtech.

“Banyak yang mengatakan jumlah total pasokan Bitcoin adalah 21 juta unit. Ya, secara teknis itu memang benar, tak dapat disangkal. Namun, sejak ada pasar derivative seperti futures (pasar berjangka), sifat kelangkaan Bitcoin ini malah hilang.

Dengan masuk ke pasar derivative, orang bisa melakukan pembelian dan penjualan Bitcoin, tanpa harus memiliki Bitcoin yang asli, alias hanya on paper trading (yang diperdagangkan hanya surat kontraknya), bukan Bitcoin aslinya.

Sehingga akhirnya orang bisa melakukan short bitcoin tanpa harus punya bitcoin” kata Rey.

Rey menegaskan, hal itulah yang menyebabkan Bitcoin yang seharusnya hanya 21 juta unit, sekarang sudah menjadi tidak terbatas karena pasar derivative itu. Pada tahun 2015 lalu pasar kripto tidak memiliki produk derivative.

“Saya melihat kondisi ini mirip dengan pasar derivative logam mulia. Di mana harga emas juga tertekan dalam jangka waktu yang cukup panjang karena pasar derivative,” katanya.

Melalui insight ini diharapkan para investor/pengguna aset kripto, termasuk Bitcoin yang berkapitalisasi pasar terbesar di dunia, mengambil atau menyesuaikan posisinya sesuai dengan portfolio resiko masing-masing. Keputusan akhir ada di sisi Anda. [*]

Be the first to write a comment.

Your feedback