Wajib Disimak: Bitcoin Bisa Terpuruk ke US$5.324 pada Juli 2020
Peter Brandt, analis teknikal senior ternama menyebutkan, bahwa dalam hitungan bulan Bitcoin bisa terpuruk hingga US$5.324 (sekitar Rp74,6 juta). Aduh! Namun, dalam jangka panjang dengan laju parabolik, ia yakin kelak Bitcoin melesat hingga US$100.000.
Sosok Peter Brandt sangat berpengaruh di dunia investasi sejak tahun 1980-an. Ia tak sekadar chartist, tetapi pula trader yang handal. Sejak Bitcoin lahir, ia pun tak mau tertinggal melemparkan analisis dan prediksi, termasuk beragam skenario soal Bitcoin.
Bahkan di sejumlah cuitan di Twitter-nya, ia kerap menyisipkan tagar #Cryptomaniacs sebagai bentuk dukungan berat terhadap Raja ASet Kripto itu.
Nama Peter Brandt semakin moncer ketika di awal tahun 2018 ia memprediksi, bahwa sepanjang tahun 2018 Bitcoin akan terpuruk parah. Dan itu terbukti, hingga support kuat mendarat pada Desember 2018 di US$3.100.
Pada awal Desember 2019 ia menelurkan lagi analisisnya. Kali ini cukup menyakinkan, khususnya karena ia menggunakan konsep “fractal“. Konsep ini lazimnya digunakan untuk mengindentifikasi titik pembalikan arah (reversal point). Dalam grafik candlestick pola ini dapat dilihat.
Sejumlah bagian dari hasil analisisnya menggunakan konsep fractal itu bergantung pada tafsiran berdasarkan harga historis dan aksi beli oleh whale (orang-orang berkantong tebal yang siap membeli Bitcoin).
Peter menyebutkan di awal, bahwa tren turun akan terjadi dalam waktu dekat, sebab empat pola parabolik telah dilalui sejak tahun 2011.
.
“Koreksi hingga lebih dari 80 persen akan terjadi, setidaknya di level US$5.324 yang saya perkirakan jatuh pada Juli 2020,” katanya. Juli 2020 artinya sekitar 2 bulan setelah Bitcoin Reward Halving pada 14 Mei 2020 mendatang.
Peter juga melihat, dalam rentang periode harian dan mingguan, tren turun akan berlangsung hingga 6 bulan lamanya, sebelum membentuk fase parabolik yang baru menuju US$100.000. [*]