Yahoo Telah Dibobol Oleh Seorang Pengguna Darknet
Secara resmi, Yahoo telah diretas! Laporan mengenai pelanggaran keamanan ini telah beredar secara luas. Perusahaan Yahoo kini secara resmi mengumumkan bahwa platformnya tersebut mengalami kebocoran informasi dalam skala besar.
Berita mengenai kasus pelanggaran keamanan ini mungkin telah beredar secara luas di internet selama berberapa bulan yang lalu hingga sekarang. Sebuah pengumuman terbaru dari perusahaan Yahoo juga telah membenarkan Berita tersebut. Menurut Yahoo, platform tersebut diretas pada akhir tahun 2014, dan lebih dari 500 juta akun pengguna telah mengalami gangguan/peretasan.
Baca juga: IBM: Bank Berharap Bahwa Blockchain Akan Digunakan Secara Komersial Di Tahun 2017
Peretas tersebut dikabarkan telah mencuri informasi login dan informasi pribadi dari para pengguna yang terkait dengan akun yang mengalami gangguan. Yahoo percaya bahwa peretasan tersebut dilakukan oleh “seorang yang disponsori negara”. Mengenai sikap yang menyalahkan seseorang yang disponsori oleh negara mengenai insiden tersebut tidak bukan menjadi sebuah kejutan lagi karena sekarang hal tersebut telah menjadi respon yang standar. Sebagian besar dari sebuah insiden peretasan baru-baru ini, termasuk yang melanda DNC, WADA dan sekarang Yahoo semua itu dikaitkan dengan seseorang yang disponsori oleh suatu negara, dan menuduh keterlibatan dari Pemerintah Rusia.
Dari kasus peretasan yang menimpa Yahoo, belum lama ini telah memiliki titik terang. Beberapa bulan yang lalu seorang hacker yang muncul di darknet, dengan nama “Peace_of_mind” alias “Peace” itu menawarkan lebih dari 200 juta akun kridensial pengguna Yahoo yang telah didapatkannya di darknet dengan harga 3 BTC. Peace telah dikaitkan dengan pelanggaran keamanan sebelumnya pada Myspace dan LinkedIn. Diyakini bahwa Peace dulunya adalah anggota dari tim hacker Rusia yang bertanggung jawab atas serangkaian serangan di berbagai situs pada tahun 2012 dan 2013.
Investigasi Yahoo dimulai setelah adanya data pengguna yang di retas tersebut berada di darknet yang diberitakan oleh salah satu media publikasi teknologi. Selama proses penyelidikan, Yahoo telah menemukan serangkaian peretasan pada platformnya di tahun 2014 silam. Yahoo saat ini bekerja dengan Biro Investigasi Federal dan lembaga penegak hukum lainnya untuk mengetahui lebih lanjut siapa orang (dalang) di balik kasus peretasan tersebut.
Kami menganjurkan kepada para pengguna untuk mengubah password akun login Yahoo dan layanan online lainnya dengan password yang berbeda. Yahoo juga telah mengumumkan bahwa semua email yang dikirim oleh perusahaan akan memiliki icon “Y” yang berwarna ungu dan tidak akan meminta para penggunanya untuk mengklik link, download lampiran atau meminta informasi pribadi. Jika Anda menemui yang seperti itu di email Anda, Waspadalah! Berarti Anda sedang diretas.
Sumber: Motherboard, Economic Times, Tech Radar, NewsBTC