Laju Perusahaan Ponsel ke Ranah Blockchain

Teknologi blockchain memanglah seksi. Citra itu tergambarkan dari sejumlah perusahaan ponsel yang memecut dirinya untuk masuk lebih dalam ke ranah blockchain. Awal bulan ini, misalnya Blackberry asal Kanada mengumumkan bekerjasama dengan OneBio yang berbasis di Swiss untuk menyediakan platform data kesehatan berbasis blockchain. Dengan platform ini digadang-gadang data kesehatan akan lebih aman dari peretasan dan penyalahgunaannya.

Blackberry memang tak fokus lagi ke bisnis ponsel, walaupun memiliki sejumlah produk yang tak menjadi buah bibir, gara-gara dihempaskan tentakel ponsel besutan Tiongkok dan Korea Selatan. Blackberry kini fokus pada penyediaan peranti lunak dan jasa keamanan data, yang menyasar korporat. Dengan blockchain, Blackberry merasa naik kelas melengkapi sejumlah teknologi lain yang sedang mereka kembangkan, bahkan dengan sejumlah klien yang sudah digandeng.

Awal bulan ini Blackberry menggandeng sebuah organisasi yang fokus pada penyakit langka yang diderita anak-anak. Dengan platform blockchain itu, dokter, pemerintah dan LSM dapat saling bertukar dan mengawasi data secara cepat dan instan. Ini tentu saja kian mempermudah dokter melakukan diagnosa dan menentukan keputusan yang lebih tepat untuk pengobatan atau perawatan.

Sebelumnya, Blackberry sudah mengembangkan sistem keamanan mobil nirawak di Kanada. Sistem ini juga berfungsi untuk melacak aspek logistik yang sedianya bisa dioperasikan pada mobil tersebut.

Serupa dengan Blackberry, pada April lalu, Huawei juga sudah membuat layanan blockchain mereka sendiri. Berbasis Hyperledger yang dikelola Linux Foundation dan IBM, blockchain Huawei ditanamkan pada layanan Huawei Cloud. Dengan Blockchain as a Service (Baas), blockchain jenis ini lebih mudah digunakan, karena berbasis antarmuka grafis. Fitur-fitur yang disediakan antara lain, distributed ledger frameworks, smart contract engines, client libraries, utility libraries dan sejumlah contoh aplikasi.

Huawei juga dikabarkan akan bermitra dengan Sirin Lab untuk membuat ponsel berbasis blockchain. Sirin Lab sendiri telah memperkenalkan sejumlah konsep ponsel blockchain mereka, di antaranya adalah Finney yang dibandrol sekitar US$1.000. Hingga saat ini dikabarkan Sirin Labs sedang mengembangkannya dan belum diketahui kapan akan dirilis ke publik. Peran blockchain di sini adalah pengamanan dompet kripto yang ditanamkan ke dalam ponsel.

Pada Mei lalu, Nokia bekerjasama dengan Streamr untuk menjual data aktivitas pengguna ponsel dan produk Nokia, berbasis blockchain. Dengan kerjasama serupa, Streamr juga telah bekerjasama dengan Hewlett Packard.

 

Be the first to write a comment.

Your feedback