Analisis Kripto BTC, SHIB, ETH, SOL dan DOGE

Membuka pekan terakhir Oktober ini, sejumlah kripto menarik untuk kita soroti. Bitcoin yang mencetak rekor tertinggi baru semakin layak dijadikan investasi jangka panjang. Ada pula SHIB dan DOGE, ada perang narasi di Twitter, oleh Elon Musk.

Selasa, 19 Oktober 2021 akan tercatat sebagai hari yang bersejarah bagi pasar kripto, khususnya Bitcoin.

Pasalnya, di hari itu untuk kali pertama di Amerika Serikat (AS), ETF Bitcoin alias Reksadana Bitcoin “BITO” besutan ProShares diperdagangkan di Bursa Efek New York. Menyusul beberapa hari kemudian ETF besutan Valkrye melantai di Bursa Efek Nasdaq.

Walaupun itu bukanlah ETF Bitcoin pertama di dunia, namun ETF bernilai kripto di AS menjadi sandaran bahwa kelas aset baru itu benar-benar diakui sangat bernilai agar bisa dicicipi oleh trader dan investor di pasar modal. Ini terwujud berkat lampu hijau dari SEC.

Perubahan Sangat Bersejarah

ETF pertama di dunia lahir pada Januari 2021 di Kanada, setelah Komisi Sekuritas dan Bursa memberikan lampu hijau. Kita ingat kala itu harga Bitcoin melaju kencang hingga berpuncak lokal pada 14 April 2021. Sejumlah altcoin juga bernasib serupa, seperti SHIB yang menonjol rival dengan Dogecoin.

Namun ada sejumlah perbedaan antara ETF Bitcoin di Kanada dengan di AS. Di Kanada ETF itu ber-underlying asset Bitcoin yang asli yang diperdagangkan di spot market.

Sedangkan di AS, nilai sahamnya berasaskan dinamika perdagangan Kontrak Bitcoin berjangka di Chicago Mercantile Exchange (CME) yang diregulasi dan diawasi oleh CFTC.

Artinya trader dan investor yang membeli ETF Bitcoin di bursa efek bukanlah memperdagangkan Bitcoin yang asli, melainkan aset lain hasil racikan di pasar derivatif di CME.

Kendati tidak 100 persen yang diharapkan pada pelaku pasar, setidaknya ETF Bitcoin ini sangat-sangat penting, mengingat pasar ETF terbesar di dunia berada di Negeri Paman Sam ini.

Hingga Oktober 2021, nilai pasar ETF di AS mencapai US$13 triliun. Pasar ETF modern di AS terbentuk pada 2003 silam dan menjadi pilihan fleksibel bagi siapapun yang ingin lebih mudah dan murah berinvestasi di kelas aset yang menarik dan pangsa pasarnya besar.

Akhirnya kita lihat sendiri, harga BTC di pasar spot bereaksi positif dan harga BTC mencapai harga tertinggi baru sepanjang masa pada 20 Oktober 2021 lalu.

Dampak dari ETF ini adalah, harga Bitcoin kelak tak akan liar seperti sebelumnya. Volatilitas akan mendekati saham dan aksi jual dan beli yang sangat besar bisa lebih diredam. Ini yang terjadi dengan pasar emas, sejak ETF Emas melaju di AS pada tahun 2004.

Ini pun sesuai dengan tujuan Bakkt, anak perusahaan ICE, holding company NYSE pada tahun lalu. CEO ICE mengatakan, bahwa Bitcoin di pasar berjangka dalam rangka menjinakkan harga BTC yang liar.

Investasi BTC Selayak Investasi Emas

Bagi kami di Triv, momen sangat bersejarah ini semakin menegaskan BTC solid sebagai investasi jangka panjang.

Kami menyarankan mengakumulasi BTC lebih dari 5 tahun dengan akumulasi rutin setiap bulan, selayaknya Anda membeli emas di toko emas. Porsi investasinya antara 5-10 persen dari total nilai portofolio Anda.

Patut diingat, bahwa setiap 4 tahun sekali ada mekanisme Halving, di mana pasokan BTC yang baru berkurang separuhnya. Ini adalah mekanisme kelangkaan unit kripto ini.

Halving ke-4 akan jatuh pada medio 2024 mendatang, setelah Halving ke-3 pada Mei 2020 lalu. Jika saat ini per 10 menit BTC baru yang ditambang adalah 6,25 BTC, maka setelah Halving ke-4 akan menjadi 3,125 BTC. Itu akan berlangsung seterusnya.

Analisis SOL, ETH, SHIB dan DOGE

Menguatnya BTC ke harga tertinggi baru, secara historis berpotensi mendongkrak altcoi dan kripto lainnya. Ada sejumlah kripto yang patut Anda perhatikan, yakni Solana (SOL), Shiba Inu (SHIB) dan Dogecoin (DOGE).

Solana (SOL)

Beberapa hari yang lalu SOL sukses mencetak harga tertinggi sepanjang masa baru. Ini torehan yang cukup baik bagi kripto pendatang baru di 20 besar versi Coinmarketcap.com itu.

Aspek fundamental menjadi sandaran kokoh bagi Solana, karena secara teknik blockchain-nya adalah rival terhadap blockchain Ethereum, yakni lebih murah, lebih cepat dan bisa menangani ribuan transaksi per detik.

Keunggulan ini menjadi acuan sejumlah proyek ada di Solana, mulai dari NFT, DeFi dan DEX dan lain sebagainya.

Keunggulan SOL seperti ini adalah impian blockchain Ethereum yang Ethereum versi 2.0 masih akan rampung pada tahun depan. Versi 2.0 ditabalkan akan berkinerja lebih baik lagi, bisa menyamai kinerja Solana.

Tak heran Ethereum masih menjadi pilihan developer berkat keluasan pengaruhnya. Harga ETH pada pekan lalu pun masuk rekor tertinggi baru, sebuah bukti ETH masih diapresiasi.

SHIB dan DOGE

Sedangkan Shiba Inu (SHIB) dan Dogecoin (DOGE) yang cukup menonjol, tak hanya karena SHIB mampu masuk ATH baru, tetapi pula perang wacana soal DOGE, di mana Elon Musk menjadi episentrumnya.

SHIB secara fundamental telah membuktikan use case-nya jauh lebih beragam daripada DOGE, mulai dari NFT, DEX hingga ke depan ada DAO yang sama sekali tidak diterapkan oleh DOGE.

Sedangkan Dogecoin masih bersandar pada pengaruh besar Elon Musk yang sejak tahun 2020 secara terang-terangan mendukung perkembangan Dogecoin.

Hari ini, dukungan itu ia tegaskan kembali, bahwa dirinya secara pribadi tetap membela Dogecoin, walaupun 1 hari sebelumnya ia menyanggah bahwa dirinya dan Jared Birchall adalah bagian dari Dogecoin Foundation sebagai anggota Dewan Penasihat. Bahkan dia menolak mengakui dia juga memiliki SHIB.

Dari sini Elon mencoba menarik ulur narasi, bahwa dia bersikap independen soal DOGE.

Ke depan, DOGE punya pekerjaan rumah yang cukup banyak soal use case kripto ini selain sebagai alat pembayaran alternatif.

Jikalau mengacu pada saran pribadi Vitalik Buterin (juga sebagai penasihat di Dogecoin Foundation), maka pengembang perlu menerapkan DAO, yakni sebuah sistem demokratis yang melibatkan semua pengguna DOGE untuk pengembangan Dogecoin.

Buterin juga menyarankan blockchain Dogecoin agar hijrah menjadi Proof-of-Stake seperti ETH 2.0 kelak. Ini menjanjikan kecepatan dan efisiensi biaya dan waktu. [triv]

Comments are closed for this post.