Apakah Bull Run Bitcoin Segera Dimulai?
Sejumlah indikator menunjukkan adanya potensi penguatan lebih lanjut. Apakah bull run Bitcoin akan dimulai dan diikuti oleh kripto lain? Pun lagi data inflasi di AS diperkirakan akan terus meningkat dan tingkat pengangguran masih belu tertekan signifikan. Ini yang membuat The Fed bisa saja memperlambat penarikan dolar dari pasar.
Dini hari ini, Senin (7/2/2002), harga Bitcoin (BTC) menyentuh titik tertinggi, US$42.691, pasca tertekan di titik US$32.954 (24/2/2022) lalu. Itu setara dengan pertumbuhan 29,4 persen. Cukup impresif. Penguatan baik ini diikuti oleh sejumlah kripto besar lain, seperti ETH, XRP, DOGE, hingga SHIB.
Di beberapa artikel kami sebelumnya, kita telah menjabarkan sejumlah peluang penguatan lebih lanjut, berdasarkan beberapa indikator, seperti RSI (Relative Strength Index), termasu korelasi dengan pasar modal dan kebijakan The Fed.
Bull Run Bitcoin Pasca Pola Bullish Failure Swing (Bottom)
Dengan data terbaru saat ini dipadukan dengan lonjakan pada 5 Februari 2022, ada gambaran yang sangat menarik. Pasalnya, RSI di skala harian (daily), garis sudah membentuk pola bullish failure swing (bottom) dan berada di atas pergerakan rata-rata 14 hari.
Pola ini dikenal sebagai awal dari bull run, sebagai penanda awal masuk ke kenaikan lanjut dan panjang hingga berbulan-bulan.
RSI pada 5 Februari 2022 misanlnya sudah di plot 51,7 dan terkini di plot 59,40. Capaian ini sudah melampaui plot 51, pada 23 Desember 2021 lalu. Kemampuan BTC berada di atas plot 40 dan 50, sejatinya menunjukkan penguatan yang cukup diapresiasi.
Jika mencerminkan pada lonjakan garis RSI sebelumnya, seperti 20-30 Juli 2021, garis harus tetap stabil di antara 40 dan 50 dan menaik di atas plot 60.
Potensi Golden Cross
Penanda lainnya adalah pada time frame 4 jam, berdasarkan Moving Average (MA) 50 dan 200 yang berpotensi membentuk Golden Cross pada 8 atau 9 Februari 2022. Golden Cross sebelumnya praktis membetot harga BTC hingga lebih dari 30 persen, misalnya 28 Juli 2022 hingga 7 September 2021 dan 6 Oktober 2021 hingga 11 November 2021.
Golden cross di skala 4 jam, menjadi penentu Golden Cross di skala lebih besar. Berdasarkan analisis kami sebelumnya, golden cross di skala harian (daily) berpotensi muncul menjelang akhir Maret 2022, yang akan semakin menegaskan skenario bull run BTC.
False Golden Cross Signal
Namun, skenario terburuknya adalah false golden cross signal, seperti yang terjadi pada akhir Desember 2021 lalu, di mana, garis MA seolah-olah akan membentuk golden cross, pasca konsolidasi 8 hari sejak 23 Desember 2021. Jika ini terjadi dalam beberapa mendatang, maka tekanan besar lebih dari 30 persen bisa saja terjadi dan membuat garis RSI di skala mingguan bisa menyentuh posisi oversold (30).
Skenario Batal Tapering, Inflasi Terus Meningkat
Jika kita kaitkan dengan dampak rencana tapering dan penaikan suku bunga acuan oleh The Fed mulai Maret 2022, perubahan tiba-tiba muncul beberapa hari lalu. Pasalnya, tingkat inflasi di AS jauh lebih tinggi yang diperkirakan dan akan memicu tingkat pengangguran. Sementara itu jumlah kasus Omicron masih belum bisa diredam.
Perpaduan dinamika terkini ini bisa jadi membuat The Fed enggan cepat-cepat menerapkan kebijakan yang bisa menarik pasokan dolar dari pasar. Ini bisa bermuara pada penundaan dan beralih kembali pada pelonggaran kuantitatif. Skenario seperti ini akan memberikan celah besar bagi menguatnya pasar modal dan pasar kripto secara umum, walaupun golden cross index dolar AS (DXY) di skala mingguan masih terbuka lebar, masih dalam tren turun jangka panjang.
Pada Kamis (10/2/2022) Indeks Harga Konsumen Januari akan dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja. Ini adalah pengukuran inflasi yang paling umum, yang kemungkinan mencapai level tertinggi baru dibandingkan bulan lalu.
Dalam jangka pendek, portofolio investor baik di pasar modal dan kripto sangat terikat pada seberapa cepat Fed akan bertindak dan seberapa tinggi inflasi tumbuh.
Jika langkah The Fed terlalu cepat atau lambat, itu tetap berdampak buruk pada ekonomi AS dan bisa merambat pada ekonomi di negara-negara berkembang.
Analis pasar independen Lyn Alden, baru-baru ini menyarankan bahwa Federal Reserve Amerika Serikat dapat menunda kenaikan suku bunga setelah data ketenagakerjaan AS yang mengecewakan dirilis pada 2 Februari 2022 lalu. Lembaga Penelitian ADP juga menunjukkan kontraksi 301.000 pekerjaan sektor swasta pada Desember, yang merupakan angka terburuk sejak Maret 2020.
Ini bisa jadi pelecut penguatan pasar modal dan kripto beberapa pekan terakhir dan bisa menjadi patokan The Fed tidak secara cepat menarik dolar dari pasar. [triv]