Bitcoin Jadi Cermin, Dolar Terkapar, Emas Lemas
Luar biasa! Bitcoin akhirnya terbang ke langit tingkat US19.000 (lebih dari 270 juta) pada 24 November 2020 petang. Raja Aset Kripto itu menjadi cermin bagi manusia Bumi ini tentang aset bernilai, ketika dolar terkapar dan emas kian lemas. Tertorehlah sejarah baru.
Ya, tidak berlebihan rasanya mengatakan bahwa tahun 2020 ini tertorehlah sejarah baru dalam adab uang manusia, karena untuk pertama kalinya, dalam keadaan krisis ekonomi global ada aset pendatang baru mampu bersaing dan unggul terhadap emas.
Bitcoin tak lagi lagi jadi incaran trader dan investor retail yang mendominasi sejak tahun 2017, tetapi investor institusional berdatangan masuk lebih dalam.
Tingkat persaingannya pun terpaut luar biasa. Ketika Bitcoin terus terbang mulai dari US$10.000 pada Mei 2020 lalu, dimulai pernyataan Paul Tudor Jones mengakui keunggulan Bitcoin.
Kemudian menapaki berturut-turut, US$12-19 ribu dalam waktu yang sangat cepat, gara-gara keputusan Square dan MicroStrategy yang berinvestasi Bitcoin dan dukungan besar perusahaan lain, sebut saja JP Morgan, Fidelity dan lain-lain.
Nada dukungan itu serupa, bahwa resesi ekonomi global akibat pandemi COVID-19, memaksa bank sentral di banyak negara menambah pasokan uang baru ke dalam pasar.
Akibatnya, muncul kekhawatiran akut, bahwa inflasi buruk akan tiba pada masa-masa mendatang. Toh, kasus COVID-19 tidak berhenti dan kian tak terduga.
Di era krisis sebelumnya, ketika Bitcoin belum ada, lazimnya emas yang mendapatkan keuntungan, terciprat dolar yang murah, arus modal tertarik dari saham menuju mineral bumi itu.
Namun, sepanjang tahun 2020 inilah, lalu ditekan sentimen ujicoba vaksin beberapa pekan terakhir, emas malah melorot.
Beberapa hari sebelumnya, secara year-to-date, sempat kuat di 50 persen. Eh, per 24 November malah melorot hingga 14 persen. Miris!
Arus dolar dan uang-uang fiat lain ternyata masuk ke Bitcoin dan beberapa “aset kripto super” lainnya. Bitcoin pun berotot lebih dari 168 persen.
Eh, bagaimana cerita dolar AS itu? Jawabnya asli parah! Selama tahun 2020 ini sudah minus lebih dari 4 persen dan selama setahun penuh malah minus 6 persen.
Dapat pula kita tafsirkan bahwa setelah harga Bitcoin turun drastis dari kisaran lebih dari US$19 ribu pada Desember 2017, bank-bank, lembaga keuangan lain seperti asset management memang mempersiapkan segala macam jalur dan produk agar institusi merasa nyaman berinvestasi Bitcoin.
Di saat yang sama, perusahaan-perusahaan itu mendekati regulator agar bisa melanggeng menawarkan produknya kepada publik. Inilah yang mencolok di Amerika Serikat dan ditegaskan oleh PayPal sendiri.
Untuk itu, kami dari Triv mengucapkan selamat datang di sejarah baru keuangan dunia. Dan Anda menjadi bagian dari sejarah penting umat manusia. Dan sesaat lagi kita akan menyambut era Bitcoin lebih dari US$20 ribu. Kita menanti. [red]