Harga Bitcoin Kembali Rp720 Juta, Tapak Kuat Menuju Rp800 Juta

Harga Bitcoin yang kembali ke US$50 ribu atau setara dengan Rp720 juta adalah level psikologis. Itu angka penting untuk menapaki menuju Rp800 juta, lalu mencetak rekor terbaru lagi. Bagaimana dengan kripto lain? Turut terbonceng?

Tentu saja capaian ini bukan sekadar angka dalam konteks analisis teknikal, karena sejak 27 Juli 2021 Golden Cross tercipta secara sempurna di chart 4 jam. Di chart harian, potensi hadirnya Golden Cross juga sangat kuat, sekitar akhir Agustus 2021 ini.

Konteks yang lebih luas adalah faktor fundamental yang sangat kokoh, di mana akumulasi dari kalangan korporat hingga retail juga kental.

Lihatlah sebelumnya Elon Musk mengakui SpaceX juga sudah membeli Bitcoin sebagai bagian dari neraca keuangannya, sama seperti Tesla.

Dia secara pribadi juga mengakui memiliki Ether (ETH) dan menegaskan kembali sokongannya terhadap Dogecoin (DOGE).

MicroStrategy juga terus mengakumulasi, walaupun tidak dilakukan ketika support di US$28 ribuan per BTC pada Juni 2021.

Ia membeli lagi ketika dalam arena koreksi ketika harga terbentuk di US$30 ribuan.

Sang CEO, Michael Saylor terus menegaskan, bahwa Bitcoin layak terus dibeli hingga 100 tahun lagi.

Ini menegaskan ada tahanan kuat terhadap koreksi yang tidak terlampau drastis, mungkin ketika masuk siklus terkait Halving.

Di luar itu, produk investasi berjangka bernilai kripto masih menjadi sandaran baik, bagi para trader yang ingin mengakumulasi keuntungan dala waktu singkat.

CME sebagai salah satu pemain besar di tanah Paman Sam, tidak berhenti mempromosikan itu. Bahkan Goldman Sachs sudah memainkan peran lain sebagai penjaja produk itu sebagai bagian dari layanan manajemen keuangan mereka, seperti reksadana.

Lagi, secara teknikal, US$50 ribu per BTC adalah pintu gerbang yang baik, masuk ke wilayah US$60 ribu.

Berdasarkan model Stock-to-Flow, harga Bitcoin diproyeksikan bisa mencapai US$100 ribu (Rp1,4 milyar) pada akhir tahun ini.

Harga ADA Kian Membahana

Sementara itu yang jadi sorotan selama dua pekan terakhir adalah lonjakan harga ADA yang sudah mencetak rekor terbaru, yakni US$2,6 per ADA.

Capaian itu, seperti yang kami kaji sebelumnya di blog ini, adalah menjelang terbitnya smart contract perdana mereka di blockchain Cardano pada 12 September 2021 mendatang.

Smart contract itu pada dasarnya menambah peran dan fungsi dari ADA sendiri, agar bisa merambah penerbitan token, pembuatan aplikasi DeFi, hingga masuk pasar NFT yang bernilai triliunan rupiah setiap hari.

Gara-gara penguatan itulah, ADA masuk peringkat ke-3 kapitalisasi pasar versi Coinmarketcap.

Ether Pantang Keteter

Ether (ETH) pun masuk sasaran empuk para pendulang cuan. Berkat penerapan EIP-1559 pada beberapa pekan lalu, triliunan rupiah ETH sudah musnah dari peredaran.

Ini melanjutkan asa besar, bahwa nilai instrinsik ETH mencoba mensimulasikan sebagian dari karakter moneter BTC, yakni kelangkaan, walaupun tidak ada pasokan maksimal di ETH.

Kripto Lainnya

Adalah lumrah dan sudah menjadi kelaziman, ketika harga BTC naik, maka aset kripto lain relatif mengikuti, setidaknya untuk 100 kripto besar.

Pantaulah DOGE, SOL, BNB, termasuk sejumlah proyek kripto menarik yang masuk ke ranah revolusi keuangan yang lebih efisien.

Akhir kata, dan ini kami sampaikan berulang-ulang kali, bahwa peluang tidak datang berkali-kali. Peluang besar sangatlah langka dan bisa disesali, jika hari ini tidak segera diisi. Sekarang waktunya akumulasi. [triv]

Comments are closed for this post.