Ini yang Terjadi Berikutnya Setelah Pembaruan Cardano (ADA)

Cardano

Senin, 13 September 2021 dini hari WIB menjadi era baru bagi blockchain Cardano (ADA). Di hari itu pembaruan Alonzo diluncurkan, di mana fitur smart contract untuk kali pertama sejak 2017, diaktifkan. Apa saja dampak berikutnya?

Perihal pembaruan ini sudah kami bahas berulang kali di blog ini. Fitur smart contract memastikan use case dari blockchain Cardano dan kripto ADA akan semakin luas.

Pasalnya, menggunakan smart contract Anda bisa membuat token yang berjalan di blockchain Cardano, termasuk tentu saja Non-Fungible Token (NFT) yang bernilai triliunan rupiah setiap hari.

Ke depan, kita juga akan menyaksikan semakin banyaknya jumlah aplikasi terdesentralisasi alias dApp di beragam sektor, mulai dari game, lending, DEX dan lain sebagainya dalam kategori besar, yakni DeFi.

Dengan adanya smart contract dan dipadukan dengan kecepatan transaksi bervolume tinggi, secara teoritis dan teknis, maka Cardano menjadi “blockchain killer” terhadap Ethereum.

Saat ini Ethereum memang dalam proses menuju Ethereum 2.0 yang akan sepenuhnya mengusung sistem Proof-of-Stake. Ini masih menanti beberapa tahun lagi, dengan saat ini masih mengandalkan sistem Proof-of-Work, dipadukan dengan pembaruan London dengan fitur burning terhadap ETH base-fee.

Namun demikian, keunggulan relatif Cardano masih memerlukan tantangan lagi, karena sejumlah dApp dari blockchain Ethereum dalam proses hijrah ke Cardano.

Demikian pula sejumlah aplikasi masih diujicoba di main net Cardano saat ini.

Sejumlah kendala mungkin akan dihadapi pengguna, sebagaimana yang disampaikan oleh IOHK, pihak pengembang inti dari Cardano.

Bahwa ini momen yang teramat penting di ekosistem Cardano, tetapi pekerjaan rumah masih banyak hingga rampung sepenuhnya.

Toh, secara teknikal pembaruan ini berjaya menaikkan pamor ADA hingga US$3 pada 2 September 2021. Tonggak rekor tertinggi sepanjang masa itu menjadi penanda betapa pentingnya nilai ADA di masa depan, seiring semakin berkembangnya ekosistem ini.

Cardano tentu saja berhadapan dengan proyek serupa lainnya yang sudah duluan punya smart contract. Selain Ethereum, Cardano mau tak mau harus “bertempur” dengan keunggulan blockchain Solana (SOL), Algorand dan banyak lagi. [triv]

Comments are closed for this post.