Menanti Smart Contract Cardano, Harga ADA Melenting!
Menanti smart contract blockchain Cardano yang akan masuk ke main net pada September 2021 mendatang, harga ADA melenting. Terpantau kemarin, harga ADA hanya sekitar 8,7 persen dari rekor tertingginya.
Perihal peran smart contract ini sebagai kajian fundamental harga ADA sudah pernah kita bahas di blog ini. Kami menyebutkan, bahwa smart contract perdana sejak Cardano lahir pada September 2017, memungkinkan diterbitkannya beragam token yang yang berjalan di Cardano. Termasuk, tentu saja pengayaan di sektor DeFi dan tentu saja NFT.
Ketika artikel kami tulis (Selasa, 16 Agustus 2021) harga ADA sudah naik lebih dari 47 persen dalam sepekan terakhir dan menguat 2,12 persen dalam 24 jam terakhir di kisaran US$2,17 per ADA. Ini adalah raihan luar biasa sejak Mei 2021, ketika pasar kripto mulai lesu-lesunya.
Satu fakta yang menarik adalah, menjelang penerapan smart contract ke main net blockchain Cardano mendorong harga ADA secara signifikan.
Dengan harga pada Selasa lalu, hanya berjarak 8,7 persen dari harga tertinggi sepanjang masanya, yakni US$2,46 yang tercipta pada 16 Mei 2021 lalu.
Status harga seperti ini, secara teknikal, berpotensi menembus harga tertinggi itu dalam waktu dekat. Lihatlah pula menggunakan indikator Moving Average 50/200, telah terbentuk Golden Cross sejak sejak 2 Agustus 2021 lalu, sebagai sinyal tambahan penguatan besar dalam jangka pendek.
Selain itu, indikator Super Trend mengindikasikan apresiasi positif terhadap ADA sejak 1 Agustus 2021 lalu, dengan rekomendasi “beli kuat” dan belum beralih ke sinyal “jual” pada chart 4 jam.
Maka, jikalau ADA mampu menembus resistensi itu, harga US$3 per ADA adalah sasaran paling besar, sekaligus level psikologis.
Namun, sebelum berpuncak di wilayan itu, tentu saja berpotensi akan terjadinya koreksi.
Perkembangan ekosistem Cardano memang terhitung sangat lamban. Si pendirinya, yakni Charles Hoskinson, memang memiliki ciri khas tersendiri, terkesan melangkah penuh kehati-hatian.
Dia yang turut serta mendirikan Ethereum Foundation bersama Vitalik Buterin mungkin lebih memilih biar lambat asal selamat. Maklumlah, Hoskinson merasa perlu keterlibatan penelitian mendalam oleh kaum akademik soal teknologi revolusioner itu.
Smart Contract Perdana, Transaksi Token Jadi Murah?
Rencana penerbitan smart contract mereka yang perdana, rasanya penting untuk dicermati. Fitur itu amat penting, yang praktis lebih mendayagunakan blockchain Cardano.
Kabar penerbitan itu panas sejak dua pekan lalu di sejumlah media dan blog. Bahkan di program ternama, yakni Real Vision, rencana smart contract itu sudah diantisipasi 30 hari lalu.
Di program itu Hoskinson mengungkapkan, penggunaan smart contract Cardano, bisa disesuaikan untuk skala bisnis yang besar. Penampakan jelas soal itu mungkin bisa terjadi 3-5 tahun kemudian.
Dengan adanya smart contract, maka beragam produk turunan bisa diciptakan oleh pengembang. Katakanlah decentralized exchange di ranah DeFi yang masih naik daun.
Belum lagi pembuatan NFT (Non-Fungible Token) yang diramaikan oleh para musisi, artis dan selebritas papan atas untuk menambah pendapatan mereka.
Pun lagi, smart contract bisa dipastikan untuk membuat token, yang diwajibkan menggunakan ADA untuk transaksi.
Salah satu yang unik di smart contract itu adalah, setiap transaksi pada token di blockchain Cardano tidak sepenuhnya terkorelasi dengan smart contract itu sendiri.
Inilah yang memungkinkan biaya per transaksi token jauh lebih murah daripada di Blockchain Ethereum, walaupun harga aset ADA tiba-tiba melonjak. [triv]