Menanti Smart Contract Perdana di Cardano (ADA)
Cardano Foundation mengumumkan akan hadirnya smart contract perdana mereka di blockchain Cardano. Fitur itu yang sangat menjanjikan itu akan diterbitkan pada Agustus 2021 mendatang.
Smart contract memastikan token, DeFi, dApp dan banyak produk lain bisa diterbitkan di blockchain, sebagaimana yang terjadi di blockchain Ethereum, Tron dan Binance Smart Chain. Nilai aset kripto ADA mungkin layak ditelisik.
Perkembangan ekosistem Cardano memang terhitung sangat lamban. Si pendirinya, yakni Charles Hoskinson, memang memiliki ciri khas tersendiri, terkesan melangkah penuh kehati-hatian.
Dia yang turut serta mendirikan Ethereum Foundation bersama Vitalik Buterin mungkin lebih memilih biar lambat asal selamat. Maklumlah, Hoskinson merasa perlu keterlibatan penelitian mendalam oleh kaum akademik soal teknologi revolusioner itu.
Mungkin strategi itu pula yang sukses mengantarkan aset ADA di 10 besar berdasarkan kapitalisasi pasar sejak dua tahun silam.
Dari pijakan itu saja kita bisa memahami tingkat popularitas ekosistem Cardano.
Smart Contract Perdana, Transaksi Token Jadi Murah?
Rencana penerbitan smart contract mereka yang perdana, rasanya penting untuk dicermati. Fitur itu amat penting, yang praktis lebih mendayagunakan blockchain Cardano.
Kabar penerbitan itu panas sejak dua pekan lalu di sejumlah media dan blog. Bahkan di program ternama, yakni Real Vision, rencana smart contract itu sudah diantisipasi 30 hari lalu.
Di program itu Hoskinson mengungkapkan, penggunaan smart contract Cardano, bisa disesuaikan untuk skala bisnis yang besar. Penampakan jelas soal itu mungkin bisa terjadi 3-5 tahun kemudian.
Dengan adanya smart contract, maka beragam produk turunan bisa diciptakan oleh pengembang. Katakanlah decentralized exchange di ranah DeFi yang masih naik daun.
Belum lagi pembuatan NFT (Non-Fungible Token) yang diramaikan oleh para musisi, artis dan selebritas papan atas untuk menambah pendapatan mereka.
Pun lagi, smart contract bisa dipastikan untuk membuat token, yang diwajibkan menggunakan ADA untuk transaksi.
Salah satu yang unik di smart contract itu adalah, setiap transaksi pada token di blockchain Cardano tidak sepenuhnya terkorelasi dengan smart contract itu sendiri.
Inilah yang memungkinkan biaya per transaksi token jauh lebih murah daripada di Blockchain Ethereum, walaupun harga aset ADA tiba-tiba melonjak.
Fase Goguen
Munculnya smart contract di Cardano ditempatkan dalam tahapan road map khusus. yang disebut dengan “Goguen“.
Tahap awal smart contract sebenarnya sudah dimulai pada fase sebelumnya, yakni Shelley. Nah, di tahapan Goguen, smart contract disempurnakan dengan akan diperkenalkannya bahasa pemrograman baru, yakni Plutus.
“Goguen menambahkan kemampuan untuk membangun aplikasi terdesentralisasi (DApps),” sebut Cardano di situsnya
Pun lagi tampak jelas bahwa smart contract itu kelak dipastikan mudah dalam penerbitan token dan NFT.
Menghormati Jasa Ilmuwan
Nama itu tahapan Goguen mengacu pada ilmuwan terkemuka asal Amerika Serikat, yakni Joseph Goguen. Wafat pada 3 Juli 2006 (di usia 65 tahun), semasa ia hidup ia adalah guru besar di Universitas California dan Universitas Harvard.
Magnum opus-nya adalah soal pengelompokkan teori “logika samar” alias fuzzy logic. Dia termasuk pelopor dalam melahirkan konsep dan teori itu.
Saking berpengaruhnya teori itu, namanya ditabalkan di sebutan “Goguen categories“. [triv]