Jelang Diperdagangkan di CME, Harga ETH Kini Rp12 Juta
Jelang diperdagangkan di pasar berjangka CME Group, harga ETH terus melonjak. Ketika artikel ini ditulis, 3 Desember 2021 malam hari, kurs ETH/IDR di Triv mencapai Rp12,4 juta. Dalam 24 jam, sudah naik lebih dari 15 persen. Dibandingkan medio November 2020, harganya sudah naik 2 kali lipat.
CME Group yang juga memiliki Bursa Efek New York memang berencana memperdagangkan ETH sebagai bagian dari produk kontrak berjangka mereka.
Hal itu diumumkan pada 16 Desember 2020 lalu, direncanakan perdagangan dimulai buka pada 8 Februari 2021.
Menurut CME, hadirnya ETH sebagai produk terbaru mereka, selain Bitcoin sejak Desember 2017 adalah karena besarnya minat dari pengguna produk mereka.
Lagipula, kata CME, minat trader retail dan institutional di pasar spot dan pasar lain juga melesat. Itu ditandai dengan volume perdagangannya yang naik.
Tentu saja CME tidak keliru, setidaknya karena hal mendasar, yakni dalam proses migrasinya Ethereum ke generasi ke-2, yang kelak bersistem Proof-of-Stake yang menjanjikan kecepatan dan efisiensi biaya.
Sejak 1 Desember 2020 tahap pertama memang sudah dimulai dan diperkirakan rampung sepenuhnya pada tahun 2022 mendatang.
Faktor kedua adalah di sektor DeFi yang memang sangat mengandalkan keunggulan blockchain Ethereum dari segi smart contract-nya. Untuk menyebut beberapa yang menarik adalah Wrapped Bitcoin (WBTC) yang mentokenisasi nilai BTC dalam blockchain Ethereum, agar transaksi lebih efisien. Jumlah BTC yang ditokenisasi di WBTC semakin bertambah hampir setiap hari.
Dalam garis besar nilai sektor DeFi masih menunjukkan apresiasi apik.. Berdasarkan data dari DeFi Pulse, nilai TVL per 3 Januari 2021 sudah mencapai US$15,76 miliar, naik berlipat-lipat selama 90 hari terakhir.
Daya dongkrak terhadap pasar karena keputusan CME itu tentu saja sulit dibantah, sehingga memecut kepercayaan diri terhadap ETH sebagai aset kripto nomor dua terbesar di dunia setelah Bitcoin itu.
Dengan harga saat ini dalam satuan dolar pun sangat menggemberikan karena mampu melewati resisten 5 Mei 2018 (US$875), berdasarkan data dari Tradingview. [red]