Mengapa Nilai Pasar USDT Kini US$50 Milyar?

Nilai pasar USDT (Tether) kini US$50 milyar. Stablecoin bernilai dolar AS itu menjadi tumpuan besar di pasar aset kripto. Ia pun bersaing dengan stablecoin lain. Apa saja alasannya? Dan inikah tanda permintaan besar terhadap aset kripto lain?

Nilai pasar atau disebut lengkap dengan kapitalisasi pasar dihitung berdasarkan jumlah unit asetnya dikalikan dengan harga satuannya.

Kapitalisasi pasar yang meningkat, artinya guna memenuhi permintaan terhadap aset kripto itu sendiri.

Dalam hal ini adalah USDT, maka permintaan terhadap stablecoin itu jauh lebih tinggi daripada sebelumnya.

Saat ini dengan kapitalisasi pasar US$50 milyar, maka unit USDT yang beredar adalah 50 milyar USDT.

Berdasarkan pantauan di Coinmarketcap hari ini, circulating supply USDT mencapai 50.006.254.439 USDT.

Volume dalam 24 jam terakhir tercatat mencapai US$114.446.970.774.

Seperti diketahui USDT adalah stablecoin bernilai dolar AS yang tertinggi dari segi volume dan likuiditasnya.

USDT selalu digunakan untuk bertransaksi terhadap aset kripto lainnya.

Oleh sebab itu, meningkatnya kapitalisasi pasar USDT adalah pralambang meningkatkan pula permintaan terhadap aset kripto lain.

Secara sederhana, trader dan investor bersiap masuk lagi di tengah-tengah koreksi pasar yang saat ini terjadi.

Lihat saja harga Bitcoin (BTC) yang berfluktuasi sangat liar dengan nilai di bawah US$50 ribu.

Secara teknikal pun BTC masih dalam tren turun. Mengacu pada analisis kami sebelumnya, BTC bisa melandai hingga Rp500 jutaan pada akhir Mei 2021 nanti.

Namun, itu menjadi landasan kuat untuk masuk ke wilayah US$70-100 ribu per BTC.

Karena tak hanya BTC yang sedang “diskon”, dengan kapitalisasi pasar USDT meningkat, maka altcoin tampaknya akan menjadi sasaran, ketika BTC dalam situasi koreksi tajam.

Pada skenario itu, sejumlah altcoin popular yang memiliki volume perdagangan besar, bisa jadi sasaran pembelian.

Sejumlah potensi besar altcoin yang menjadi sasaran beli adalah sebagai berikut: ETH, XRP, DOGE, LTC, BNB, BCH, ADA.

Skenario itu berdasarkan volume transaksi yang tinggi dalam 24 terakhir.

Volume yang besar adalah representasi dari tingkat likuiditas yang tinggi. Itu yang menjadikan trading semakin menarik.

Dilansir dari TheBlock, CTO Tether Paolo Ardoino mengatakan meningkatkan nilai pasar USDT adalah sangat penting

“Ini adalah tonggak sejarah yang sangat penting. Pasalnya USDT adalah cetak biru bagi Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC) dan sistem perbankan masa depan,” ujarnya.

Perkembangan terkait lainnya adalah soal penerbitan atau pasokan USDT di blockchain Tron telah melampaui distribusi di blockchain Ethereum.

Berdasarkan kajian The Block Research. Distribusi USDT di Tron mencapai US$26 milyar, sedangkan di blockchain Ethereum, US$24,4 miliar.

“USDT di Tron lebih disukai saat ini, karena biaya transaksi yang jauh lebih rendah dan waktu konfirmasi yang lebih cepat,” kata Ardoino.

Sebagian besar USDT berbasis blockcchain Tron terdapat di Binance, Huobi dan OKEx. Itu bermakna pengguna bursa itu lebih suka trading dengan USDT.

Transaksi bernilai USDT jauh lebih murah dibandingkan dengan transfer menggunakan layanan perbankan ataupun yang sejenis.

Penggunaan USDT sejak tahun 2013, praktis menggantikan peran perbankan untuk mengirim dolar lintas negara. Efisiensi berkat blockchain memang nyata.

USDT sendiri tetap menjadi stablecoin terbesar di pasar aset kripto. Pangsa pasarnya mencapai 66 persen, menurut The Block Research.

Stablecoin bernilai dolar lainnya, yakni USDC dan BUSD menyusul, dengan masing-masing sekitar 17 dan 9 persen. [triv]

Comments are closed for this post.