StableCoin Ala Gemini

Tak dinyana Si Kembar Winklevoss mengumumkan mereka telah membuat stablecoin sendiri, yakni USG alias Gemini Dollar sebagai pesaing berat USDT. Langkah tokoh besar di balik bursa kripto Gemini itu kian memicu kontroversi, apakah memang konsep stablecoin seksi untuk jangka panjang, mengingat dolar AS yang sekarang sedang kuat-kuatnya, bukan tidak mungkin ambrol.

Di sisi lain, keputusan si kembar agaknya sebuah keputusan kecewa, karena hingga detik ini keputusan atas proposal ETF Bitcoin yang mereka ajukan kepada SEC kian tak jelas.

Kami menilai membuat stablecoin adalah jalan tikus untuk merangkul pasar, mengingat dua hal, yakni dolar AS sendiri sedang menguat terhadap beberapa mata uang negara lain, perang dagang dengan Tiongkok juga mungkin mendorong penggunaan dolar AS lebih banyak lagi.

Dan secara spesifik stablecoin USDT juga banyak peminatnya, setidaknya berpijak pada fakta USDT digunakan dalam aktivitas remintasi lintas negara. Melihat USDT sebagai aspek khusus kripto, tetapi fondasinya berpatokan terhadap dolar AS ya notabene adalah uang fiat, maka karakter sentralistik tak dapat dihindarkan. Bahwa semua orang mahfum dolar AS dikendalikan The Fed merupakan gabungan dari beberapa bank swasta AS berskala dunia.

Kilas balik ke USDT, kenyataannya sarat kontroversi. Bukan saja tak dapat membuktikan ketersediaan cadangan dollarnya di bank. Tetapi pihak pengadilan di sana hingga detik ini belum melakukan investigasi menyeluruh. Alhasil USDT masih melenggang kangkung dan listing di beragam bursa.

Langkah Gemini, kemungkinan besar akan diikuti oleh pihak lain, setidaknya Turki dan Iran sudah punya gagasan serupa sebelumnya. Negara itu berencana membuat kripto, di mana harganya berpatokan kepada mata uang yang sudah ada sebelumnya.

Soal stablecoin ini sebenarnya karena celah di regulasi di negeri Paman Sam. Sebab hingga saat ini belum ada peraturan soal ini. Maka, bagi si kembar tidak masalah dengan stablecoin besutan mereka dan melaju mencari cuan, setidaknya dengan mengacu pada regulasi dari New York Department of Financial Services (NYDF

Toh IBM dan Stellar juga pada Juli lalu berkeinginan serupa untuk melengkapi pasar remintansi yang memang gurihnya. Jepang yang mengakui kripto sebagai mata uang, salah satu faktornya adalah meningkatkan remintansi mereka di antara negara-negara maju. [vins]

 

 

Be the first to write a comment.

Your feedback