Seperti diprediksi beberapa bulan sebelumnya, pada Sabtu, 25 Juli 2020 lalu harga emas batangan Antam bernilai mendekati Rp1 juta, yakni Rp989.000/gram. Beberapa jam lalu hari ini, harganya masih stagnan. Sudahkah Anda mengoleksi PaxGold bernilai emas di Triv?
Banyak pertanyaan datang kepada kami: Apakah benar PaxGold yang disediakan oleh Triv dijamin oleh emas asli berwujud fisik? Singkat jawaban kami, bahwa setiap unit PaxGold itu adalah representasi digital dari emas asli berbobot 1 troy oz (31,1035 gram) dan dijamin oleh Departemen Jasa Keuangan Negara Bagian New York, Amerika Serikat.
Triv kini menghadirkan layanan terbaru bagi Anda pengguna setia Triv, yakni Point Reward. Point itu bisa Anda tukar menjadi voucher di puluhan merchant mitra kami.
Harga emas secara global melonjak di atas US$1800 per oz (28,3495 gram). Ini adalah rekor tertinggi selama 9 tahun terakhir. Sudahkah Anda mengoleksi PAXGold di Triv yang nilainya dipatok harga emas itu?
Memang harus diakui bahwa Bitcoin sebagai kelas aset baru masih agak tertekan. Alhasil sepanjang tahun ini, Januari-Juli 2020, Bitcoin unggul tipis berbanding emas. PAX Gold bernilai emas yang tersedia Triv, layak dipertimbangkan.
Korelasi pasar Bitcoin dengan pasar saham (indeks saham di AS, yakni S&P 500), semakin erat dan menembus titik tertinggi sepanjang masa. Apa yang harus kita lakukan?
Nilai kumulatif DeFi (Decentralized Finance) kian menanjak. Selama 90 hari terakhir saja Total Value Locked (TVL)-nya naik dari US$752 juta menjadi US$2 miliar, berdasarkan data terakhir dari DefiPulse. Apa saja pilihan DeFi terbaik yang bisa Anda dulang cuan-nya?
Sektor DeFi alias Decentralized Finance/keuangan desentralistik pada prinsipnya adalah perluasan dari sektor fintech (teknologi keuangan). Perbedaannya hanya pada teknologi yang digunakan dan bagaimana ia diproses: blockchain, smart contract dan aset kripto. Namun ada risiko di dalamnya.
Pasar Bitcoin selama tahun ini, terlebih-lebih karena ekonomi parah terdampak COVID-19 sejak Maret 2020, terpantau berkorelasi cukup erat dengan pasar saham di Amerika Serikat (AS). Bagaimana kita menyikapinya?
Pada 1 Juli 2020 kemarin Pfizer mengumumkan bahwa uji coba vaksin COVID-19 tahap awal telah menghasilkan hasil yang optimis. Kabar itu membuat pasar saham dan Bitcoin naik lebih tinggi, sementara emas jatuh di bawah level psikologis, US$1.800.
Itu adalah contoh teranyar korelasi positif antara pasar saham dengan harga Bitcoin. Artinya, trader Bitcoin praktis mendasarkan analisis fundamental-nya pada situasi eksternal yang bisa berpengaruh kepada pasar saham.
Lantas, seberapa kuatkah argumen masa lampau, bahwa Bitcoin adalah aset lindung nilai, ketika pasar saham turun, sepatutnya harga Bitcoin naik lebih tinggi, tapi yang terjadi adalah berbanding lurus?
“Harga Bitcoin turun, demikian pula indeks pasar saham S&P 500. Pasar saham AS terguncang oleh ekonomi yang buruk. Ini sama seperti Maret 2020 lalu. Ini tak ada hubungannya dengan ‘whales‘, manipulasi di pasar futures ataupun aksi jual Bitcoin oleh pelaku penipuan PlusToken,” katanya.
Peristiwa itu melemparkan kita pada April 2020 dengan situasi yang serupa. Kala itu terdapat korelasi positif yang bersifat ‘moderat’ antara Bitcoin dan pasar saham AS selama kuartal pertama 2020.
Berdasarkan laporan ini, Bitcoin turun 10 persen selama kuartal itu, tetapi masih mengungguli S&P 500 yang mengalami penurunan 19 persen. Menurut laporan itu, korelasinya cukup tinggi di 0,57.
Emas dan surat utang negara jangka panjang tidak menunjukkan hubungan dengan pasar lain, karena mereka naik masing-masing 8 persen dan 23 persen.
Namun, laporan itu meyakinkan publik, bahwa meskipun Bitcoin menampilkan korelasi positif yang signifikan dengan pasar saham AS pada kuartal pertama 2020, koefisien korelasi tinggi ini tetap sangat tidak mungkin bertahan dalam jangka menengah dan panjang.
Dan hal serupa hadir pada grafik yang disodorkan oleh PlanB itu, bahwa kesamaan gerak ini hanya sementara dan mungkin serba kebetulan.
Pun bisa juga, justru dalam jangka panjang, ketika pandemi ini usai, Bitcoin bisa melambung lebih tinggi sebagai akibat dari inflasi besar gara-gara jumlah uang dolar AS yang beredar di pasar. Ingat, program kebijakan pelonggaran kuantitatif itu terus dilakukan.
Ini ditegaskan oleh grafik Bitcoin versus dolar AS di atas, bahwa Raja Aset Kripto itu berbanding terbalik dengan nilai dolar AS. [*]
Benar bahwa memang ada asas ideologi dalam penciptaan Bitcoin oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008, hingga ia meluncur kali pertama pada awal tahun 2009. Ideologi itu adalah Bitcoin ditempatkan dan memiliki peran berseberangan dengan fiat money alias uang dan mata uang yang diterbitkan oleh negara melalui bank sentral.