Raksasa Internet asal China, Baidu, tidak ketinggalan terjun dalam industri blockchain. Kini mereka meluncurkan Totem, sebuah aplikasi berbasis blockchain yang menanggulangi persoalan hak cipta foto.
Mata uang kripto kembali berjaya dengan kenaikan harga yang cukup signifikan pada minggu lalu. Bitcoin menyentuh harga US$8000, Ethereum ke angka US%500, sementara Ripple berada di kisaran US$0,64. Bitcoin Cash ada di posisi US$774, dan Litecoin pada posisi US$131.
Investor teknologi Tim Draper memprediksi bahwa harga Bitcoin akan mencapai 250 ribu dolar AS pada tahun 2022, atau 30 kali lipat dari harga pasar sekarang.
Yahoo Jepang akhirnya mengkonfirmasi rencananya untuk mengakuisisi saham minoritas BitArg. BitArg merupakan operator perdagangan mata uang kripto yang berbasis di Jepang.
Blockchain tampaknya menjadi teknologi yang sedang sangat digandrungi. Inovasi terkait teknologi blockchain bisa jadi akan menjamur di masa depan, salah satunya dengan ketersediaan dana inovasi.
Tidak tanggung-tanggung, investor asal China luncurkan dana inovasi sebesar 1,6 miliar dolar.
Pengembang eosDAC telah mengumumkan tanggal kepastian snapshot yang akan dilakukan pada tanggal 15 April 2018 pukul 01.00 UTC. Semua pengguna yang memiliki token EOS minimal 100 token akan otomatis mendapatkan eosDAC dengan rasio 1:1.
Sebanyak 50 tim telah mengkonfirmasi keikutsertaannya dalam sebuah kontes yang berfokus pada tokenisasi mata uang kripto Bitcoin Cash.
Seperti halnya di belahan dunia lain, di Afrika, mata uang kripto juga tidak kalah populer. Bahkan beberapa pakar mengatakan bahwa di benua ini, mata uang kripto dan teknologinya akan terus berkembang.
Penambangan ASIC kini menjadi ancaman mata uang kripto. Setelah menguasai Bitcoin, Bitmain berusaha mengembangkan dan mengimplementasikan mesin ASIC untuk menambang Monero, yang kemudian direspon oleh komunitas dengan mengubah metode Proof-of-Work (PoW) Monero. Setelah gagal dengan Monero, Bitmain sedang menyasar Ethereum.
Dunia mata uang kripto seakan-akan runtuh saat Mt. Gox kolaps karena peristiwa serangan siber yang merugikan konsumen hingga ratusan juta dolar. Harga Bitcoin saat itu merosot tajam dan tampak tidak memiliki masa depan lagi, mengingat Mt. Gox yang berbasis di Jepang saat itu merupakan pasar mata uang kripto terbesar di dunia, yang menangani hingga 70% total perdagangan bitcoin. Hacker berhasil menggondol bitcoin dalam porsi besar dan mengakibatkan Mt. Gox gulung tikar. Kasus ini dianggap sebagai salah satu kasus hacking terbesar di dunia yang hingga saat ini belum terang duduk permasalahannya.