Jikalau Anda memantau rutin perkembangan blockchain akhir-akhir ini, ada banyak sekali perkembangan positif. Berita-berita buruk juga datang beriringan.
Kabar teranyar adalah terkuncinya dana nasabah sebesar US$140 juta di QuadrigaCX, Kanada. Penyebabnya adalah private key untuk mengakses semua wallet di bursa tersebut “hilang” setelah sang CEO dikabarkan meninggal dunia di India. Namun, pihak berwenang di India dan Kanada yang hingga detik ini menyelidiki kasus itu meyakini sang CEO masih hidup dan kini sedang dicari. Otoritas di Kanada mengatakan, bahwa bursa tersebut tidak memiliki izin beroperasi alias ilegal.
Kasus itu memberikan pelajaran bagi kita, bahwa regulasi kripto di sebuah negara harus benar-benar dipahami oleh investor kripto. Peraturan yang dikeluarkan adalah jaminan oleh negara kepada para pengguna terhadap bursa kripto yang digunakannya. Khusus di Indonesia, kini ada beragam bursa asing dan bursa lokal yang berdiri. Namun, Anda harus harus teliti memantau aspek legalnya terlebih dahulu.
Lantas apa kabar positif yang menonjol belum lama ini? Ada banyak, salah satu yang menarik adalah hasil penelitian mendalam oleh Allen Day dari Google tentang blockchain. Hasilnya memang bukan kaleng-kaleng. Pasalnya, ia menggunakan program BigQuery, yakni peranti lunak khusus BigData yang disematkan pada produk cloud milik Google. Tak tanggung-tanggung, hasilnya berlembar-lembar dengan grafis dan angka yang sangat terperinci. Blockchain yang diteliti adalah blockchain Bitcoin Cash, Dash, Dogecoin, Ethereum Classic, Litecoin dan Zcash.
Sementara itu ada omongan dari Bos Besar Twitter, Jack Dorsey. Dia yakin dan percaya Bitcoin akan menjadi mata uang asli Internet di masa depan dengan cakupan yang jauh lebih luas daripada hari ini.
Ya, kita tentu masih menanti perkembangan baik berikutnya, setidaknya mengharapkan kucuran dana investasi blockchain yang semakin besar, sehingga mampu mendorong adopsi blockchain yang maha luas dan maha asyik. []
Read more…